Aynorablogs | Berkongsi Informasi

Top Ads

Kematian Yang Khusnul Khotimah

Kematian Yang Khusnul Khotimah - Kenyataan mati adalah pasti. Itu rahsia Allah, sebagaimana Allah SWT merahsiakan tentang rezeki, dan jodoh.. itu semua di luar pengetahuan kita. Bagaimana impian kematian setiap insan yang bernama manusia? Apakah pilihan yang mereka ada?? Tentulah ada pilihan akhir hidup setiap hamba iaitu mahu meninggal dunia dalam keadaan yang baik dan beriman kepada Allah.

Benarkah sifat mati itu mengejut? Pada hakikatnya, kematian adalah satu ketentuan Allah SWT. Setiap manusia pasti akan mengalami kematian. Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Tiap-tiap diri (sudah tetap) akan merasai mati, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Kami (untuk menerima balasan).” (Surah al-Ankabut, ayat 57)

Kematian Yang Khusnul Khotimah

Ibnu Kathir berkata: Iaitu di mana saja kamu berada, nescaya kematian akan mendatangi kamu. Maka, hendaklah kamu berada dalam ketaatan kepada Allah. (Rujuk Tafsir al-Quran al-‘Azim(6/197)

Apabila seseorang sudah tiba ajalnya, maka tidak dapat lagi diundurkan atau dipercepatkan walaupun sesaat. Firman Allah SWT yang bermaksud: “Dan bagi tiap-tiap umat ada tempoh (yang ditetapkan), maka apabila datang tempohnya, tidak dapat mereka dikemudiankan walau sesaat pun, dan tidak dapat pula mereka didahulukan.” (Surah al-A’raf, ayat 34) 

Kematian mengejut antara tanda-tanda hampirnya berlaku kiamat. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat adalah…munculnya kematian mengejut.” (Riwayat al-Tabarani dalam al-Mu’jam al-Saghir - 1132) 

Daripada Aisyah, beliau berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW berkenaan kematian mengejut. Lalu Baginda bersabda maksudnya: “(Mati mengejut) adalah suatu kesenangan bagi seorang Mukmin dan penyesalan bagi orang derhaka.” (Riwayat Imam Ahmad - 25556)  - Sumber

Kematian Yang Khusnul Khotimah


Perkongsian di atas adalah sebagai satu peringatan kepada diri sendiri. Sebab kita pun inginkan kematian yang khusnul khotimah. Meninggal dalam waktu dan tempat yang baik. Meninggalkan dunia ketika sedang beribadah. Meninggal dunia dalam senyuman dan telah bersedia. Redha bila dipanggil kembali kepada PenciptaNya.

Tanda-tanda seseorang itu meninggal dalam keadaan khusnul khotimah:

1. Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;

Ù…َÙ†ْ Ùƒَانَ آخِرُ ÙƒَلامِÙ‡ِ لا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلا اللَّÙ‡ُ دَØ®َÙ„َ الْجَÙ†َّØ©َ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)

2. Meninggal dengan keringat di dahi

3. Mati pada malam Jumaat atau di siang hari Jumaat

4. Orang yang meninggal kerana taun (penyakit wabak atau sampar). Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda; الطَّاعُÙˆْÙ† ُشهَاَدَØ©ٌ Ù„ِÙƒُÙ„ِّ Ù…ُسْÙ„ِÙ…ٍ “Mati kerana penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari)

5. Orang yang meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah) . Seperti seseorang yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan ikhlas karena Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas.

Fisabilillah adalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama.

6. Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

 Ù‚َتْÙ„ُ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ Ø´َÙ‡َادَØ©ٌ Ùˆَالطَّاعُونُ Ø´َÙ‡َادَØ©ٌ ÙˆَالْبَØ·ْÙ†ُ ÙˆَالْغَرَÙ‚ُ ÙˆَالْÙ…َرْØ£َØ©ُ ÙŠَÙ‚ْتُÙ„ُÙ‡َا ÙˆَÙ„َدُÙ‡َا جَÙ…ْعَاءَ

“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.”(HR. Ahmad)

Sumber

Semoga bermanfaat. Pengakhiran hidup yang khusnul khotimah adalah dambaan semua. Mohonlah selalu usai solatmu, dalam doa-doamu agar diberikan keistimewaan ini sebagai tanda Allah kasihi kita walau hingga hujung nyawa kita.

Read More ....


Post a Comment

0 Comments

close