Aynorablogs | Berkongsi Informasi

Top Ads

Kisah Kerbau, Kelawar Dan Cacing Yang Reda

Kisah Kerbau, Kelawar Dan Cacing Yang Reda - Kejadian manusia di muka bumi ini berbeza-beza, tidak ada yang serupa waima sebesar zarah pun! Itulah kekuasaan Allah yang Maha Besar. Jadi kita tidak berhak untuk mempersoalkan mengapa si polan begini, kenapa sipolan begitu dan sebagainya. Sifat kejadian kita semuanya dalam urusan dan pengetahuan Allah yang Maha Besar dan luas kekuasaanNya, meliputi di bumi dan di atas langit.


Sumber: Google


Dan firman Allah s.w.t yang bermaksud:
"Dan alangkah baiknya jika mereka redha dengan apa yang Allah dan Rasulnya berikan kepada mereka sambil mereka berkata : ' Cukuplah Allah bagi kami , Ia dan Rasulnya akan berikan pada kami kurnianya ,Sesungguhnya pada Allah kami menuju ". (Surah At Taubah : Ayat 59)

Mari kita renung-renungkan kisah berikut, iaitu kisah kerbau, kelawar dan cacing yang reda dengan rupa kejadian mereka dan hidup penuh bersyukur. Masya'Allah...

Suatu hari Allah s.w.t. memerintahkan malaikat Jibri a.s. untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya iaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah s.w.t. sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril a.s. segera pergi menemui si Kerbau.

Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril a.s. mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, “Hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah s.w.t. sebagai seekor kerbau”. Si kerbau menjawab, “Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepadaAllah s.w.t. yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, daripada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri”. Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril a.s. segera pergi menemui seekor kelelawar.

Malaikat Jibril a.s. mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah gua. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, “Hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah s.w.t. sebagai seekor kelelawar”. “Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah s.w.t. yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya”, jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril a.s. segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.

Malaikat Jibril a.s. bertanya kepada si cacing, “Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah s.w.t. sebagai seekor cacing”. Si cacing menjawab, ” Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah s.w.t.yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal soleh ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya”.

Subhanallah...indahnya reda mereka!

Semoga bermanfaat kepada kita semua. Sebarkan bahagia...jom! 

Read More ....


Post a Comment

0 Comments

close